Senin, 27 Maret 2017

HASIL SURVEI SUASANA RUANG KERATON – TUGU YOGYAKARTA



HASIL SURVEI SUASANA RUANG
KERATON – TUGU YOGYAKARTA
TUGAS ASAS-ASAS PERANCANGAN ARSITEKTUR

SRIMUNTI PASKALINA SINAGA
61160137
 

1. PETA KERATON MENUJU TUGU
2. ELEMEN PEMBENTUK RUANG SEPANJANG JALAN KERATON MENUJU TUGU
ELEMEN FISIK
a. Pertokoan dan beberapa bangunan tingkat rendah / sederhana yang membentuk dan membatasi sehingga membentuk ruang
b. Beberapa trotoar jalan membentuk ruang bagi pejalan kaki dan pengendara.
c. Jalan raya dan jalan yang dikhusukan untuk pejalan kaki menjadi salah satu elemen horizontal dalam ruang
d. Pepohonan yang tumbuh di sekitar jalan menjadi salah satu pembentuk ruang.

ELEMEN NON FISIK
a. Bau  yang datang dari beberapa penjual makanan.
b. Cahaya pada siang hari berasal dari sinar matahari, sedangkan pada malam hari berasal dari pencahayaan buatan seperti lampu dari bangunan dan juga kendaraan yang berlalu lalang.
c. Bunyi berasal dari kendaraan.

3. RUANG YANG ADA KETIKA KITA BERJALAN DARI KERATON MENUJU TUGU
Ketika kita berjalan dari Keraton menuju titik nol km, ruang yang dirasakan mulai melebar dan luas. Hal ini karena titik nol yang mengalami perubahan baik di konstruksi jalannya dan juga pelebaran konstrusi jalannya.
Lalu, menuju jalan Jenderal Ahmad Yani, ruang yang ada semakin sempit bagi pejalan kaki dan pengendara motor. Hal ini dikarenakan pedagang dipinggirjalan dan juga beberapa transportasi wisata yang berjejer membentuk ruang yang semakin sempit.
Ketika menuju jalan malioboro, ruang yang ada semakin meluas lagi. Titik terluas ruang yang ada terletak di depan Malioboro Mall. Ruang yang ada sangat luas bagi pejalan kaki, sedangkan ruang untuk pengendara tetap teras sempit karena konstruksi jalan yang tidak terlalu besar.
Kemudian menuju Tugu, ruang yang ada kembali meluas bagi pejalan kaki dan pengendara.

4. FUNGSI RUANG BAGI PEJALAN KAKI
Bagi pejalan kaki sendiri, fungsi ruang yang disediakan sangat berguna.
Fungsi ruang yang ada di sepanjang jalan alun-alun utara menuju jalan malioboro saat ini mulai renggang ( tidak terlalu sempit), bebas, dan tidak terlalu padat. Hal ini dikarenakan rehabilitation dan renovation yang diadakan pemerintah untuk memperluas jalan untuk pejalan kaki telah selesai dilaksanakan.
Ketika kita menuju ke arah Tugu, ruang yang ada semakin luas dan tidak terlalu padat untuk pejalan kaki.

BAGI PEDAGANG DISEKITAR JALAN
Fungsi ruang yang dirasakan para pedagang sangat terlihat jelas, dimana mereka memanfaatkan ruang sebagai tempat untuk menunjang perekonomian. Hal ini menjelaskan bahwa ruang memiliki keterkaitan dengan perekomian.

BAGI PENGGUNA KENDARAAN
Tugu menuju Keraton menggunakan satu jalur. Hal ini menjadi alasan agar tidak terjadi kemacetan dan kepadatan. Ketika melewati tugu menuju jalan Kleringan, keadaan di sepanjang jalan terbilang tidak terlalu padat. Hal ini dikarenakan ruas badan jalan yang terbilang cukup besar.
Sedangkan, ketika kita melewati jalan Malioboro menuju Keraton, ruang yang ada semakin sempit. Hal ini menjadikan Malioboro terasa padat dan seringkali terjadi kemacetan

5. INFORMASI RUANG
Di beberapa sisi/tempat terdapat beberapa bangunan yang secara tidak sengaja menjadi informasi ruang sehingga ruang tersebut bisa diketahui dan diingat.
1. KERATON YOGYAKARTA – JALAN ALUN – ALUN UTARA
· Keraton
· Alun – alun ( pohon beringin )
· Benteng Vredeburg
· Istana
2. 0 KM – JALAN MALIOBORO
· Benteng Vredeburg
· Istana
· Malioboro Mall
· Inna Garuda Hotel
· Dll.
3. JALAN MALIOBORO – JALAN PANGERAN MANGKUBUMI
· Rel kereta api
· The 1O1 Hotel
· Harper Mangkubumi Hotel
· Tugu Yogyakarta
· Dll
            \
        




6. FUNGSI RUANG KETIKA MALAM HARI
Pada malam hari, pencahayaan yang ada membuat suasana ruang semakin terlihat dan terasa sempit. Namun pencahayaan yang dibuat juga menjadi salah satu nilai tarik dari ruang tersebut. Hal ini menjadi alasan mengapa ruang yang penuh dengan cahaya buatan menjadi penarik tersendiri bagi pengunjung
.


CATATAN PENTING
WAJAH TITIK NOL YOGYAKARTA SAAT INI MENJADI SEMAKIN CANTIK DAN NYAMAN.
RATA-RATA BANGUNAN YANG ADA DI SEPANJANG JALAN KERATON MENUJU  TUGU YOGYAKARTA ADALAH BANGUNAN SEDERHANA DAN TINGKAT SEDERHANA. DAN ADA BEBERAPA BANGUNAN ELIT BERTINGKAT TINGGI.
UKURAN RUAS JALAN SEPANJANG JALAN MALIOBORO MENUJU TITIK NOL DINILAI TERLALU SEMPIT, SEHINGGA SERING TERJADI KEMACETAN SETIAP HARI LIBUR.
SKETSA RUANG


PERBANDINGAN ATRIUM JCM DAN ATRIUM AGAPE UKDW





1. ATRIUM AGAPE UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
Atrium agape pada dasarnya adalah sebuah ruang yang memiliki manfaat fungsi ruang untuk kegiatan yang dilakukan baik terhadap anggota UKDW ( dosen, mahasiswa/i, karyawan, dll. ) dan juga orang luar yang berkunjung ke dalamnya. Maka dari situ terdapat suatu hal menarik mulai dari elemen-elemen ( fisik dan nonfisik ) pembentuknya yang dirancang agar seimbang dengan fungsi-fungsinya tadi.
2. Jogja City Mall ( JCM )

Sejak awal mula dibukanya pusat perbelanjaan ini, JCM sudah bisa menarik hati masyarakat sehingga setiap harinya tidak pernah sepi pengujung. Hal ini sangat menarik karena bangunan dari JCM ini adalah sebuah konstruksi yang unik dan memiliki daya tarik sendiri.

MENGAPA SAYA MEMILIH ATRIUM PADA KEDUA TEMPAT ADALAH AGAR SAYA DAPAT MEMBANDINGKAN FUNGSI, BENTUK, DAN ELEMEN APA SAJA YANG TERBENTUK DARI PERILAKU PENGGUNANYA.
ELEMEN PEMBENTUK AGAPE

Elemen Fisik
• Tembok pembatas / dinding
• Lantai
• Atap

Elemen Non Fisik
• Bau  yang datang dari toilet dekat kamar mandi ( jarak 6-9 m dari toilet )
• Cahaya pada siang hari menggunakan pencahayaan alami dari sinar matahari melalui atap gedung yang dirancang transparan sehingga dapat mennerangi seluruh ruangan.
• Bunyi berasal dari kantin dan beberapa tempat untuk berinteraksi.

ATRIUM DIDAKTOS


KANTIN
TOKO BUKU
LIFT
TANGGA
BANK BRI ADMINISTRASI KAMPUS
POTONGAN ATRIUM AGAPE
TOKO BUKU
TOKO BUKU

ELEMEN PEMBENTUK JCM


 
Elemen Fisik
• Dinding – dinding toko
• Tiang pembatas
• Lantai
• Atap

Elemen Non Fisik
• Bau berasal dari restoran penjual makanan yang ada di sekitar.
• Cahaya pada siang hari berasal dari luar melewati kaca. Namun dominannya pusat perbelanjaan menggunakan penerangan lampu yang berwarna – warni agar lebih menarik.
• Bunyi ( toko – toko yang berada pada setiap pusat perbelanjaan pada umumnya selalu memutar lagu untuk menarik pelanggan ( speaker ) dan juga berasal dari speaker yang mengadakan event tertentu.

FOOD AND BAVERAGE FASHION
ATRIUM EKSKALATOR HEALTH AND BEAUTY
POTONGAN ATRIUM JCM
TEMBOK

FUNGSI RUANG ATRIUM AGAPE

Fungsi yang dimiliki ruang ini berubah-ubah setiap saatnya. Adakalanya ruang ini dijadikan tempat untuk berlalu lalang, kemudian berdiskusi di sudut ruang atrium. Ruang ini juga menjadi tempat berkumpul Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di kampus. Bila suatu saatada suatu event yang diadakan, maka fungsi dari ruang ini juga akan beerubah, dimana bukan hanya anggota di dalam yang merasakan, tetapi juga masyarakat luar/pengunjung bisa merasakan dan menikmati

FUNGSI RUANG ATRIUM JCM
Atrium JCM terbagi menjadi tiga bagian. Pada dasarnya bangunan pusat perbelanjaan dirancang khusus dengan adanya pusat / point interest dimana orang kebanyakan berkumpul. Fungsi :
• Tempat orang berlalu lalang
• Adanya kegiatan jual beli
• Stand-stand ditempatkan agar tidakn terlihat sepi
• Event – event menambah ramai situasi

ANALISIS BANGUNAN

• Bangunan yang dimiliki JCM ini menggunakan teknik klasik dimana bentuk ukiran yang menutupnya adalah ukiran yang sulipada masa kuno.

KETERKAITAN RUANG ATRIUM AGAPE DENGAN SEKELILINGNYA
Atrium agape menjadi pusat/point interest karena tidak pernah sepi dibandingkan ruang yang lain. Mengapa seperti itu ? Hal ini dikarenakan atrium ini terbentuk dari ruang yang sangat besar sehingga orang bisa lebih leluasa. Ruang ini juga menjadi semakin terlihat dibanding ruang yang berada di sekitarnya. Ruang di sekitarnya juga menjadi pembatas untuk ruang atrium sendiri.

KETERKAITAN RUANG ATRIUM JCM DENGAN SEKELILINGNYA
Besarnya ruang yang dimiliki atrium membuatnya sangat menarik. Bentuknya yang dikelilingi oleh ruang lain yang terkesan lebih kecil. Ruangan ini tidak pernah sepi dari pengunjung

KALI CODE YOGYAKARTA

Pengertian 
 
Serial vision adalah gambaran- gambaran visual yang ditangkap oleh pengamat yang terjadi saat berjalan dari suatu tempat ke tempat lain pada suatu kawasan.
CODE
Kawasan permukiman Code adalah sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara Jembatan Gondolayu Lor atau sering juga disebut sebagai perkampungan Gondolayu Lor. Permukiman ini berada di pinggiran Kali Code. Kali Code adalah sebuah nama sungai yang terletak di kawasan kota Yogyakarta.

SKETCH OF KALI CODE


• Di sepanjang sungai tersebut  banyak sekali terdapat permukiman penduduk yang sangat padat. • Jalan di perkampungan ini berukuran kurang lebih 1-2 meter, berupa gang-gang kecil yang menghubungkan antar bangunan.
By : Aji Christian Wicaksono

SKETCH OF KALI CODE
• Sungai Kali Code dapat dilihat dari atas Jembatan Gondolayu. Sampai saat ini jembatan Gondolayu masih berperan menghubungkan warga di sisi Timur ke Barat, melintasi sungai Kali Code yang mengalir di bawah.
Pengertian Site Plan
Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukkan detail dari rencana yang dilakukan terhadap sebuah kaveling tanah, baik menyangkut rencana jalan, utilitas air bersih, listrik, air kotor, fasilitas-fasilitas umum dan sosial.

SITE PLAN OF KALI CODE





SUASANA DI SIANG HARI
Pada siang hari, suasana di sekitar jalan kali Code terbilang ramai. Kebanyakan rumah penduduk yang ada di sekitar sungai Kali Code ini dibangun dengan sisa space/ruang yang sedikit, hal ini mengakibatkan Kali Code terlihat sebagai kawasan permukiman padat penduduk dengan bangunan yang tidak tertata.

SUASANA DI MALAM HARI
Dibandingkan dengan siang hari, suasana Kali Code lebih ramai, hal ini dikarenakan pengunjung jembatan Gondolayu lebih aktif di malam hari untuk melihat suasana di sekitar Kali Code yang terlihat indah di malam hari dengan lampu-lampu di sekitar Kali Code yang




Desa Samigalih




RANGKUMAN HASIL KEGIATAN STUDI EKSKURSI ANGKATAN 2016

Pada tanggal 17 Oktober 2016, Prodi Teknik Arsitektur angkatan 2016 Universitas Kristen Duta Wacana mengadakan studi ekskursi ke dua tempat. Mahasiswa-mahasiswi dibagi dalam dua kelompok, kelompok dengan nomor NIM terakhir ganjil mendapat tempat tujuan ekskursi ke Dlingo lebih tepatnya desa Muntuk. Sedangkan kelompok dengan nomor NIM terakhir genap mendapat tempat tujuan ekskursi ke daerah Boro lebih tepatnya desan Samigalih.
Pada kesempatan kali ini kami bersama-sama diajak turun langsung ke lapangan, berinteraksi dan berdiskusi dengan warga sekitar, berbagi pengalaman tentang keluh kesah dan kekurang / kendala yang didapat warga dalam kehidupan sehari-hari mereka.
1. Hal-hal yang dapat saya dapatkan dari ekskursi di Desa Muntuk, Dlingo :
Desa Muntuk memiliki sumber daya alam (modal alam) yang berkelimpahan mulai dari lahan yang subur, mata air dan keanekaragaman hayati yang berkelimpahan, hasil kebun dan hutan seperti, pohon Jati, pohon Mahoni, bambu Apus, dll. Karena kayanya sumber daya alam tersebut, ARKOM (Arsitek Komunitas) berinisiatif untuk merangkul, mengajak, dan mengajarkan masyarakat tentang bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada agar bermanfaat bagi masyarakat dan juga desa Muntuk sendiri, dengan kata lain “dari masyarakat untuk masyarakat”. Masyarakat yang terlibat dalam proses ini mulai dari anak-anak, laki-laki, dan perempuan. Kebanyakan anak-anak dan wanita lebih kepada kerajinan tangan dari bambu. Anak-anak dari desa ini diajarkan tentang kerajinan sehingga memiliki kemampuan dalam perancangan yang baik dan diharapkan dapat meneruskan usaha keluarga karena rata-rata warga di desa ini memiliki usaha kayu dan bambu yang diolah menjadi furniture dan kerajinan. Rata-rata calon penerus usaha di desa ini bersekolah dan berkuliah dengan mengambil jurusan manajemen untuk lebih menyeimbangkan antara produksi dan pemasaran. Untuk usaha kayu, para pengerajin mendapat / membeli kayu gelonggongan (utuh) dan kemudian diolah dengan cara di potong dan dikeringkan, lalu dirancang menjadi furniture dan lain-lain. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu Mahoni dan kayu Jati. Proses pemasaran dari usaha kayu ini sendiri bisa sampai di luar kota.
Kekurangan dan kendala yang dihadapi warga desa ini adalah, transportasi dan pendidikan di desa ini memiliki relasi yang sangat berpengaruh di mana sumber pendidikan di desa ini terbatas dan jauh sehingga dibutuhkan transportasi yang memadai. Hal seperti ini menjadikan anak di bawah umur harus mengendarai motor sendiri dengan resiko kecelakaan yang sangat besar.

2. Studi ekskursi desa Samigalih :
Desa Samigalih kaya akan sumber dayanya terutama bambu. Di desa ini bambu dapat tumbuh subur. Di sini kami mendapat pengetahuan tentang bagaimana cara membuat sambungan dari bambu, bambu apa saja yang memiliki kualitas yang baik untuk suatu konstruksi atau kerajinan bambu, dan juga bagaimana cara menanam bambu tersebut. Masyarakat dan ARKOM bersama-sama berdiskusi dan merancang suatu konstruksi, salah satu hasil dari kerja sama antara masyarakat dan ARKOM adalah bangunan Guyub.
Bukan hanya pengetahuan, di sini juga kami mendapat pengalaman dimana kami berbagi kisah dan keluh kesah dalam kehidupan warga sehari-hari. Keluh kesah yang dirasakan warga desa ini adalah mengenai sumber mata air. Sumber air dari pegunungan desa ini mengandung kapur, sedangkan zat kapur sendiri dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung dan batu ginjal yang menyebabkan kencing batu. Oleh karena itu, warga di daerah tersebut disarankan oleh pihak kesehatan agar mengkonsumsi air dari mata air yang dibuat sendiri seperti sumur.

3. Pendapat saya tentang studi ekskursi
Saya senang bisa mendapatkan berbagai pengalaman dan pengetahuan secara langsung dan cuma-cuma dan beruntung karena bisa turun langsung berdiskusi / berdialog dengan warga di mana warga sekitar menerima dan menyambut kedatangan kami dengan baik dan mau memberikan informasi yang berguna bagi kami. Bukan hanya itu saja, saya juga merasa bangga kepada anggota ARKOM yang mau mengajak warga untuk bangkit dan bersama membangun desa. Saya berharap ARKOM ke depannya lebih berkembang di berbagai tempat yang kondisi alamnya masih asri sehingga dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakatnya.